SMKN JATENG DI PATI MENJAGA WARISAN BUDAYA DENGAN MEMBATIK BERSAMA

Salah satu warisan budaya bangsa yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup Indonesia yang mendunia adalah batik. Pengakuan batik sebagai warisan dunia berlaku sejak UNESCO atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Sebagai sebuah warisan, batik diturunkan dari generasi ke generasi sehingga menjadi penanda peradaban bangsa Indonesia.

Membatik atau membuat batik adalah teknik menghias kain yang mengandung nilai, makna, dan simbol-simbol budaya. Keterampilan inilah yang kemudian dapat dikenalkan bahkan diajarkan kepada peserta didik Indonesia agar tertanam jiwa nasionalisme dalam diri mereka. Tidak hanya mengenal simbol-simbol budaya melalui batik, peserta didik juga akan lebih menghargai serta ikut menjaga dan mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitasnya. Hal tersebut sesuai dengan salah satu Profil Pelajar Pancasila yaitu berkebinekaan global. Selain itu, profil pelajar kreatif juga dapat terbentuk melalui kegiatan membatik di mana peserta didik akan terdorong kreativitasnya untuk menghasilkan sebuah karya.

SMKN Jateng di Pati yang merupakan bagian dari lembaga pendidikan di Indonesia dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pun turut menyelenggarakan pembinaan karakter unggul, akhlak mulia, cinta tanah air, dan cinta budaya luhur bangsa. Sebagai salah satu bentuk pembinaan tersebut, diadakanlah Pelatihan Membatik dengan tema “Batik Menguatkan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja”. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama empat hari yang dimulai dari tanggal 13 sampai dengan 16 Desember 2021 untuk mengisi Kegiatan Jeda Semester Gasal Tahun Pelajaran 2021/2022.

Kegiatan membatik di SMKN Jateng di Pati diikuti oleh siswa kelas X, XI, dan XII yang merupakan peserta Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) bersama bapak dan ibu guru serta karyawan. Adapun narasumber kegiatan adalah Harsono, salah satu pengrajin batik dari Pati. Sebelumnya, kegiatan membatik pun sudah pernah diadakan di SMKN Jateng di Pati dengan narasumber yang sama. Teknik membatik yang saat itu diajarkan kepada peserta pelatihan adalah canting tulis. Sedangkan teknik membatik kali ini, selain canting tulis peserta juga diajarkan teknik cap. Agar lebih mudah dalam pelatihan, peserta dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu bagian batik tulis dan batik cap. Kemudian dua kelompok tersebut dibagi lagi dalam beberapa tim kecil yang terdiri dari satu guru atau karyawan dan beberapa siswa.

Sebelum kegiatan dilaksanakan, tentunya semua alat dan bahan telah dipersiapkan. Peralatan dan bahan-bahan tersebut antara lain adalah meja cap, canting cap, canting tulis, loyang/wajan, malam, kompor dan gas, gawangan atau kayu pembentang, kain mori, pewarna batik, air bersih, waterglass, gelas, kuas, serta kertas dan pensil untuk menggambar motif pada kain. Dikarenakan keterbatasan tempat dan alat cap, sehingga proses pengecapan kain sudah dilakukan terlebih dahulu oleh narasumber dari sanggar batiknya. Ketika di sekolah pada hari pertama, barulah narasumber menjelaskan dan memberikan gambaran tentang proses pengecapan tersebut kepada peserta pelatihan membatik. Selain itu, di sesi awal pada hari pertama tersebut peserta juga dikenalkan dengan berbagai macam motif batik yang ada di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Termasuk motif yang digunakan untuk pelatihan batik kali ini yaitu perpaduan antara motif jambu air dari Demak dan motif bunga dari Jepara.

Setelah selesai pemaparan materi, kegiatan pelatihan di hari pertama untuk kelompok  batik tulis adalah menggambar motif pada kain menggunakan pensil, sedangkan kegiatan untuk kelompok batik cap yaitu meracik warna dan membuat gawangan atau bentangan kain. Pada hari kedua, kelompok batik tulis mulai mencanting yaitu menutup pola (motif yang digambar dengan pensil) menggunakan lilin malam yang dipanaskan. Tujuannya agar saat pewarnaan, pola yang di beri malam tidak terkena warna. Adapun kelompok batik cap, kegiatan difokuskan untuk pewarnaan kain yang sudah selesai dilukis motifnya, khususnya motif kecil-kecil, seperti bunga, daun, dan buah jambu. Pewarnaan dilakukan dengan teknik ‘mencolet’.

Hari berikutnya, setelah selesai mencanting dan mewarnai motif yang kecil-kecil hingga membiarkannya kering, kegiatan dilanjutkan dengan pewarnaan dasar kain yaitu teknik smoke khusus untuk batik tulis dan teknik ‘colet’ atau blok untuk batik cap dan. Pada proses pewarnaan blok ini harus dilakukan dengan hati-hati agar warnanya tidak tercampur. Kain yang sudah selesai diwarnai lalu dijemur sampai kering. Setelah kering, barulah penguncian warna dengan mencelupkan seluruh bagian kain ke dalam larutan waterglass yang bertujuan agar warna pada kain tidak luntur. Proses selanjutnya yaitu pelorotan lilin malam yang menempel pada kain batik. Pada tahap ini, kain direbus dengan menggunakan air panas sehingga motif yang telah digambar sebelumnya akan menjadi terlihat jelas. Setelah itu, kain batik dibilas kemudian dikeringkan di tempat yang bersih. Sebagian kain batik yang sudah jadi akan dikenakan sebagai seragam kerja guru serta karyawan, dan sebagian lainnya menjadi display karya siswa SMKN Jateng di Pati.

Pada hari terakhir pelatihan, kegiatannya adalah evaluasi oleh narasumber secara keseluruhan tahapan demi tahapan dalam membatik yang sudah dilaksanakan peserta. Selain itu, pemberian apresiasi juga diberikan kepada seluruh peserta, khususnya siswa SMKN Jateng di Pati yang telah menghasilkan karya batik kreatif dan inovatif. Melalui kegiatan membatik ini, diharapkan peserta menjadi semakin mengenal dan bangga terhadap warisan budaya yang ada di Indonesia, khususnya warisan budaya Jawa Tengah. Lebih dari itu, dengan membatik artinya peserta juga ikut melestarikan budaya luhur bangsa.
Sekian- Terima Kasih
Oleh : Ma’rufiana


Notice: Undefined index: sfsi_riaIcon_order in /home2/smknjatengpati/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsi_frontpopUp.php on line 165

Notice: Undefined index: sfsi_inhaIcon_order in /home2/smknjatengpati/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsi_frontpopUp.php on line 166

Notice: Undefined index: sfsi_mastodonIcon_order in /home2/smknjatengpati/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsi_frontpopUp.php on line 177

Notice: Undefined index: sfsi_mastodon_display in /home2/smknjatengpati/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsi_frontpopUp.php on line 276

Notice: Undefined index: sfsi_snapchat_display in /home2/smknjatengpati/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsi_frontpopUp.php on line 285

Notice: Undefined index: sfsi_reddit_display in /home2/smknjatengpati/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsi_frontpopUp.php on line 282

Notice: Undefined index: sfsi_fbmessenger_display in /home2/smknjatengpati/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsi_frontpopUp.php on line 279

Notice: Undefined index: sfsi_tiktok_display in /home2/smknjatengpati/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsi_frontpopUp.php on line 273
error

Enjoy this blog? Please spread the word :)

Follow by Email
YouTube
YouTube
Instagram